Sahabat Hen Hen apakah kalian tau apa itu design thinking? Design thinking dapat diartikan sebagai proses berulang yang memungkinkan tim untuk mengidentifikasi dan memahami user, masalah yang dialami user dan solusinya. Design thinking berusaha melampaui asumsi awal tentang user dan masalah, menantang yang sudah diketahui dan berusaha membuka jendela ke dalam pikiran target user.
Penjelasan Design Thinking
Design thinking juga dapat diartikan sebagai sebuah pendekatan yang berpusat pada pengguna dalam memecahan sebuah masalah yang mengarah pada suatu inovasi yang dapat menjadi pembeda dan memiliki keunggulan dibandingkan dengan kompetitor.
David Kelly, Co Founder dari ideo dan founder dari Stanford design school, mempertemukan rasa empati dengan metode saintifik untuk membuat design thinking. Design thinking digunakan sebagai sistem untuk melakukan pendekatan kepada permasalahan yang sulit dalam rangka untuk menemukan hasil yang lebih cocok.
Design thinking adalah sebuah bentuk metodologi atau kerangka kerja atau suatu cara untuk berpikir, untuk menemukan cara tertentu memecahkan challenge yang kompleks dengan diatur oleh beberapa prinsip.
Bisa dibilang design thinking seperti sebuah mindset. Karena sifatnya yang merupakan pendekatan yang fokus pada ada suatu aksi dan pengalaman yang berpusat kepada user atau manusia, yang akan membantu tim menghasilkan outcome yang tepat.
Proses design thinking tidak linear dan tidak bisa diselesaikan dengan menggunakan satu pendekatan spesifik. Prosesnya iteratif, cara reguler mengetes dan mempelajari data yang akan digunakan untuk membantu tim mendesain outcome.
Design thinking memungkinkan tim untuk mendefinisikan masalah dengan menggunakan sudut pandang spesifik dan kemudian bisa reframe masalah dengan menggunakan sudut pandang lainnya. Pada akhirnya design thinking memungkinkan tim untuk membuat ide dan menghasilkan solusi inovatif dengan cara mendemokrasikan desain melalui Pengujian Hipotesis dan prototype.
Design thinking juga bukan hanya metode yang bisa digunakan oleh desainer. Metode ini bisa diaplikasikan oleh semua stakeholder dan user sebagai alat kolaboratif.
Jika tidak ada kolaborasi antara desainer dan user maka itu bukan design thinking.
Proses Design Thinking
Terdapat 5 proses utama dalam design thinking yaitu Empati, Define, Ideate, Prototype, Test dan ditambah satu proses yaitu implementation yang akan kita bahas satu persatu.
Empati
Empati meruapakan tahap paling awal dalam design thinking dan memiliki pengaruh yang cukup krusial pada sebuah projek karena tahap ini merupakan tahap pengumpulan berbagai data yang diperlukan.
Dalam tahap ini, kita harus menaruh empati untuk mengenal pengguna dan memahami keinginan, kebutuhan, dan tujuan mereka. Tahap ini juga mengharuskan seorang peneliti untuk meninggalkan sejenak asumsinya terhadap pengguna dan mulai memahami mindset pengguna.
Dalam proses penelitian kita harus sering bertanya kepada pengguna seperti mempertanyakan apa yang sedang dilakukan pengguna (What), bagaimana pengguna melakukannya (How), dan Mengapa pengguna melakukannya (Why). Ketiga pertanyaan tersebut akan membantumu melakukan wawancara kepada pengguna.
Agar dapat memahami pengguna dari sisi psikologis hingga emosional, kamu bisa berinteraksi langsung dengan pengguna. Namun, saat ini, sudah banyak cara yang bisa digunakan untuk memahami pengguna. Misalnya seperti menganalisis feedback produk dan mengidentifikasi perilaku pengguna di media sosial.
Bayangkan tujuan kalian adalah untuk meningkatkan pengalaman orientasi bagi pengguna baru. Pada fase ini, Kamu akan berbicara dengan berbagai pengguna yang sebenarnya. Amati langsung apa yang mereka lakukan, bagaimana mereka berpikir, dan apa yang mereka inginkan, tanyakan pada diri sendiri hal-hal seperti ‘apa yang memotivasi atau mengecewakan hati pengguna?’ atau ‘di mana mereka mengalami frustrasi?’ Tujuannya adalah mengumpulkan data yang cukup sehingga kita sebagai orang UX Desiner dapat benar-benar berempati dengan pengguna dan perspektif mereka.
Define
Setelah mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengguna, tugas selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Selanjutnya, identifikasi masalah atau hambatan yang dialami pengguna. Tahapan define dalam design thinking sendiri dilakukan untuk menyebutkan problem statement.
Gabungkan semua penelitian yang didapat lalu amati apa masalah yang dirasakan oleh pengguna. Pada fase define gunakan data yang dikumpulkan pada fase empati untuk mendapatkan wawasan. Atur semua pengamatan dan gambar secara paralel seluruh pengalaman pengguna kamu saat ini. Apakah ada masalah umum di banyak pengguna yang berbeda? Lalu idenfikasi kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi.
Ideate
Lakukan brainstorming berbagai ide gila dan kreatif yang menjawab kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi yang diidentifikasi dalam fase penentuan. Beri diri kamu dan tim kebebasan total tidak ada ide yang terlalu dibuat-buat dan banyak ide dapat menggantikan kualitas.
Sekarang waktunya kamu menyusun ide-ide kreatif sebagai solusi masalah. Di sinilah, proses kreatif dimulai. Nielsen Norman Group mendefinisikan ideate sebagai proses menghasilkan serangkaian gagasan berdasarkan topik tertentu, tanpa ada upaya untuk menilai atau mengevaluasinya. Makanya, di sini, kamu bebas mengeksplorasi ide apa pun.
Namun, merumuskan ide-ide kreatif tidaklah mudah. Beberapa ide akan dianggap menarik dan lainnya bisa jadi hanya akan berakhir di tempat sampah. Oleh karena itu, di tahapan ini kamu dituntut untuk berpikir out-of-the-box. Kalau kamu kesulitan melahirkan ide-ide cemerlang, kamu bisa mengikuti beberapa metode ideation yang sering digunakan, seperti brainstorming, mindmapping, hingga bodystorming (roleplay).
Pada fase ini juga anggota tim berkumpul dan membuat sketsa ide yang berbeda. Kemudian mintalah mereka berbagi ide satu sama lain.
Prototipe
Tujuan dari fase ini adalah untuk memahami komponen apa saja yang dibutuhkan dari ide yang dipilih oleh tim dalam menyelesaikan berbagai masalah. Di tahap ini, solusi yang ditawarkan bisa jadi diterima, diperbaiki, dirancang ulang, bahkan ditolak.maka dari itu, fungsi tahapan ini memang untuk mempertanyakan ulang apakah produk yang ada sudah dapat menjawab permasalahan pengguna.
Testing
Pada fase ini kita akan mendatangi pengguna untuk mendapatkan umpan balik dan tanyakanlah pada diri senidiri apakah solusi ini memenuhi kebutuhan pengguna? Apa ini dapat meningkatkan motivasi perasaan, pemikiran , dan dapat meringankan tugas mereka?
Coba lakukan pengujian terhadap prototype yang sudah dibuat kepada pengguna. Apakah solusi yang telah kita buat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Apakah pengguna merasa mudah dalam menggunakan prototype yang kamu buat?
Implement
Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dimana desain yang kamu buat sudah dikembangkan pada produk nyata.